Kualitas pribadi konselor merupakan faktor yang menentukan jalannya
konseling. Tidak hanya ilmu dan teknik-teknik yang harus dimiliki oleh
seorang konselor. Fakta dilapangan menunjukkan, bahwa konseli (klien)
tidak mau ke ruangan konselor untuk memanfaatkan konseling karena
kepribadian konselor yang mereka anggap judes, keras, dan menakutkan.
Oleh karena itu selain ilmu seorang konselor juga harus mempunyai
kepribadian yang baik, berkualitas dan dapt dipertanggung jawabkan.
Menurut "Cavanagh (1982)" mengemukakan kualitas pribadi konselor ditandai dengan ciri-ciri :
a. Pemahaman diri
b. Kompeten
c. Memiliki Kesehatan Psikologis yang baik
d. Dapat Dipercaya
e. Jujur
f. Kuat
g. Hangat
h. Responsif
i. sabar
j. Sensitif
k. Memiliki Kesadaran yang Holistik
Pengertian ciri-ciri diatas sebagai berikut :
a.Pemahaman Diri (self-knowledge)
Pemahaman
diri berarti memahami dirinya sendiri, dia harus tahu apa-apa yang akan
dan harus dia lakukan. Pemahaman diri sangat perlu dengan alas an :
1.Konselor
yang memiliki persepsi yang akurat tentang dirinya cenderung akan
memiliki persepsi yang akurat pula tentang orang lain (klien). Konselor
lebih mampu mengenal diri orang lain secara tepat pula.
2.Konselor yang terampil dalam memahami dirinya, maka dia akan terampil juga memahami orang lain.
3.Konselor yang memahami dirinya, maka dia akan mampu mengajar cara memahami diri itu kepada orang lain (klien).
4.Pemahaman
tentang diri memungkinkan konselor untuk dapat merasa dan berkomunikasi
secara jujur dengan klien pada saat proses konseling berlangsung.
Konselor yang memiliki tingkat self-knowledge yang baik akan menunjukkan sifat-sifat :
1.Konselor menyadari dengan baik tentang kebutuhan dirinya
2.Konselor menyadari dengan baik tentang perasaan-perasaannya.
b.Kompeten (competent)
Konselor
memiliki kualitas fisik, intelektual, emosional, social, dan moral
sebagai pribadi yang berguna. Konselor yang efektif mempunyai :
1.Pengetahuan akademik
2.Kualitas pribadi
3.Ketrampilan konseling
Kompetensi
ini sangat penting untuk efisisensi waktu agar konseling dapat berjalan
dengan cepat dan menghasilkan pemecahan masalah yang memuaskan.
c.Kesehatan Psikologis
Konselor
dituntut untuk memiliki kesehatan psikologis yang baik, bahkan harus
lebih baik dari kliennya. Karena konselor harus menghadapi klien yang
keadaan psikologisnya sedang kacau, agar konselor dapat membantu
memecahkan masalah klien dengan baik. Kualitas kesehatan psikologis
konselor yang baik dicirikan sebagai berikut :
1.Memperoleh pemuasan kebutuhan rasa aman, cinta, kekuatan, dan seks.
2.Dapat menghadapi masalah-masalah pribadi yang dihadapinya.
3.Menyadari kelemahan atau keterbatasan kemampuan dirinya.
4.Tidak hanya berjuang untuk hidup, tetapi juga menciptakan kehidupan yang lebih baik.
d.Dapat Dipercaya
Hal
ini sangat penting karena menyangkut pribadi klien. Apabila konselor
tidak dapat dipercaya klien akan merasa terancam akan hal-hal pribadi
yang akan diungkapkan kepada konselor, sehingga proses konseling tidak
akan berjalan dengan baik dan maksimal. Oleh karena itu, kepercayaan
harus dipupuk dan ditumbuhkan terlebih dahulu. Apabila kepercayaan sudah
tertanam pada diri klien kepada konselor, maka konseling akan berjalan
dengan maksimal. Konselor yang dapat dipercaya memiliki kualitas :
1.Memiliki pribadi yang konsisten
2.Dapat dipercaya oleh orang lain, baik ucapannya maupun perbuatannya
3.Tidak pernah membuat orang lain (klien) kecewa atau kesal.
4.Bertanggung jawab, mampu merespon orang lain secara utuh, tidak ingkar janji, dan mau membantu secara penuh.
e.Jujur (honesty)
Jujur
merupakan komponen yang sangat penting bagi jalannya konseling, baik
dari pihak konselor maupun klien. Karena apabila konseling berjalan
dengan jujur, keterbukaan, maka konseling akan berjalan dengan baik dan
menghasilkan pemecahan masalah yang memuaskan pula. Konselor yang jujur
memiliki karakteristik sbb :
1.Bersikap kongruen, artinya sifat-sifat
dirinya yang dipersepsi oleh dirinya sendiri (real-self) sama sebangun
dengan yang dipersepsi oleh orang lain (public self)
2.Memiliki pemahaman yang jelas tentang makna kejujuran.
f.Kekuatan (strength)
Arti kekuatan disini adalah seorang konselor harus memiliki sikap :
1.Tabah dalam menghadapi masalah
2.Dapat mendorong klien untuk mengatasi masalahnya
3.Dapat menanggulangi kebutuhan dan masalah pribadi
Konselor yang memiliki kekuatan dapat menampilkan :
1.Dapat membuat batasan waktu yang pantas dalam konseling
2.Bersifat fleksibel
3.Memiliki identitas diri yang jelas
g.Bersikap Hangat
Seorang
konselor harus ramah, penuh perhatian, dan memberikan kasih saying
kepada klien yang sedang mempunyai masalah, sehingga klien merasa nyaman
dan diperhatikan dalam proses konseling oleh konselor. Dan dengan
begitu klien akan membuka dirinya, sehingga apa yang diceritakan sesuai
dengan apa yang dihadapi klien.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar